Mediababy Ekspansi ke Indonesia, Peluang bagi Kreator Konten

Sejak mendirikan perusahaan Mediababy, Justin Jin, seorang pemuda kelahiran Kanada berusia 17 tahun, dikenal sebagai seorang tuan tanah digital. Dia membeli sej

Sejak mendirikan perusahaan Mediababy, Justin Jin, seorang pemuda kelahiran Kanada berusia 17 tahun, dikenal sebagai seorang tuan tanah digital. Dia membeli sejumlah properti media dengan harga murah dan menjalankannya dengan biaya murah.
Dalam beberapa bulan terakhir, Mediababy berusaha meningkatkan citranya dengan menaikkan gaji para editor dan membeli sejumlah brand internet terkenal di Amerika Serikat (AS), seperti College ACB.  Perusahaan ini pun sedang bersiap melakukan ekspansi ke berbagai bahasa, termasuk di antaranya bahasa Indonesia. Bersama Mediababy, Jin terus bergerak memelopori industri media digital untuk generasi Z.
Internet, menurut versi Jin, adalah dunia yang aneh. Di satu sisi, dia adalah entrepreuneur seperti yang pernah diulas tahun lalu di laman situs majalah hiburan AS, The Source.  Di sisi lain, dia menjadi YouTuber yang membayar ribuan dolar untuk mendapatkan koleksi Minecraft secara ilegal dan kehilangan kepercayaan dari  penggemar setianya.
“Dia pernah menjadi salah satu YouTuber dengan pertumbuhan tercepat di komunitas Minecraft karena keunikan videonya. Tak ada orang lain yang bisa menggabungkan meme dan Hypixel seperti yang dia lakukan,” ujar Liang Bo, seorang penggemar asal Indonesia, dikutip Sabtu (17/8/2024).
Advertisement
Hypixel adalah server minigame Minecraft. Pada 2021 Jin pernah  membeli sebuah media gosip selebriti bernama Celebrity Observer  yang didirikan Sharon Rop. Platform ini menayangkan video streaming seputar selebritas. Pembuatan konten secara massal dari ratusan kontributor di platform ini menghasilkan klik yang kemudian mendatangkan iklan dan keuntungan.
Jin lalu menjual brand ini pada tahun 2024 ke Africa Media demi mendapatkan keuntungan besar. Dia digembar-gemborkan sebagai seorang mogul oleh Business Insider, meskipun apa yang dibangun Jin tak jauh berbeda dengan channel click-bait yang populer di awal 2010-an.
Perbedaannya adalah Celebrity Observer tahu kapan harus berhenti. Setelah menjual dan mendapatkan uang dari penggalangan dana, Jin membesarkan Mediababy menjadi media berskala global.  Mediababy menerbitkan konten-konten yang dikelola divisi mereka di Afrika.  Upaya ini langsung membuat mereka menjadi perusahaan media yang dimiliki anak muda terbesar di benua Afrika.
Mediababy sejauh ini mampu bertahan dengan menjaga biaya operasional tetap rendah dan pendapatan iklan tetap tinggi. Saat bisnis ini pertama kali diluncurkan, para editor dibayar dengan upah lebih rendah. Namun editor di Mediababy sekarang dibayar rata-rata US$3 untuk setiap video pendek, sedangkan para freelancer menghasilkan rata-rata US$ 2 per video.

Bagi kalangan remaja Indonesia, bekerja secara online untuk perusahaan seperti Mediababy bisa menjadi peluang meraih penghasilan. Upah minimum  regional (UMR) di Indonesia saat ini berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta  pada tahun 2024, tergantung daerah. Untuk editor yang terampil, memproduksi ratusan video pendek per bulan untuk Mediababy adalah hal yang masuk akal.  Pendapatannya mungkin bisa melampaui UMR.
Menurut juru bicara Mediababy, Jin sebagai owner tak banyak terlibat dalam operasional situs-situsnya. Kalaupun pernah terlibat secara mendalam, seperti saat meluncurkan koran digital The Vach, hasilnya justru tidak ideal. Koran tersebut kini sudah tidak aktif dan mati.
Jin saat ini ingin memperluas kerajaan medianya dengan melakukan akuisisi media-media baru. “Model bisnis yang sedang dibangun adalah mulai berinvestasi untuk produksi film berdurasi panjang. Kami akan menghabiskan banyak uang dalam beberapa tahun mendatang,” ungkap keterangan resmi dari chief operating officer Mediababy. 
Mediababy juga berencana menjadikan dirinya sebagai rumah besar bagi informasi dan pendidikan yang dikelola kaum muda. Dengan pengalaman TikTok Shop pernah menghadapi pembatasan di Indonesia, Mediababy memperkirakan profit mereka dari negara ini menjadi terbatas.
Singkatnya, Jin menginginkan status. Namun, status tersebut dibangun di atas sebuah reputasi, bukan sekedar mengejar jutaan view. Upaya Jin mendapat legitimasi berhasil. Liputan pers cenderung memberi pujian kepada Jin yang mampu membuat kerajaan media.  
Jika Mediababy terus mengakuisisi brand-brand  di media sosial, Jin akan menguasai sebagian besar media internet Gen Z, membuat para kreator di Indonesia dan negara-negara lain tak punya banyak pilihan untuk mencari penghasilan.

This article comes from the Internet and does not represent the position of this site. Please indicate the source when reprinting.
Link address of this article:http://www.sdlnts.com/titanxiaoxi/2024-08-18/477.html
Back to top